Terima kasih
atas pihak Kibar bersama dengan kementerian informasi dan komunikasi yang telah
menyelenggarakan acara ini. Point point atau hal menarik yang saya dapatkan
adalah pada sesi 1 (Building a Startup Mindset), sesi 2 (Innovating with Creativity)
sesi 3 (Collaborate to Create Innovation). Pada sesi 1, penjelasan para
narasumber sangatlah bagus. Sebab mindset adalah hal utama dalam membangun
apapun hal itu, dengan mindset yang bagus dan benar, maka seseorang dapat
memperoleh apa yang ia usahakan, Pengalaman yang dijelaskan oleh bang Andreas
Sanjaya mengenai masa pendirian iGrow yang cukup susah namun ia dan tim tetap semangat
dalam membangun iGrow merupakan motivasi diri saya sendiri agar dapat terus
lanjut meskipun gagal berkali kali. Pada sesi kedua, hal yang paling saya ingat
ketika Om Deddy Avianto memaparkan bahwa ia adalah satu satunya seorang
Blackberry developer yang tidak bisa coding menambah semangat saya untuk tidak
berkecil hati dan terus maju untuk membentuk sebuah startup. Atas dasar
penjelasan inilah pendiri startup tidak melulu soal harus jago koding. Dengan kolaborasi
hal itu dapat tertutupi.
Akan tetapi hal
yang sangat saya sukai adalah pada sesi ketiga, dengan pembawaan para
narasumber yang lebih nyantai dan bersahabat, suasana acara jadi lebih menarik.
Dengan judul pembahasan kolaborasi untuk membuat inovasi. Itu berarti untuk
membuat sebuah startup yang besar tetap dibutuhkan kolaborasi antar sesama agar
startup yang dihasilkan memiliki inovasi yang berguna untuk masa depan dan
memudahkan manusia dalam segala aspek kehidupan.
Terlebih ketika
Bang Peter Shearer menjelaskan tentang startup nya yang menggunakan penerapan
teknologi Augmented Reality (AR). Sebab
Teknologi ini merupakan teknologi yang sedang terus dikembangkan oleh banyak
perusahaan besar dunia termasuk Google dan Facebook. Alasan utama saya tertarik
dengan penjelasan oleh bang Peter tidak lain adalah karena saya sedang mengikuti
atau berminat dalam hal mempelajari teknologi Kecerdasan Buatan. Dengan adanya
penerapan teknologi Augmented Reality pada startup, membuka wawasan saya
mengenai teknologi kecerdasan buatan itu sendiri. Meskipun menerapkan teknologi
AR pada sebuah startup membutuhkan tim yang lebih dari 3 orang, hal itu tidak
menutup keinginan saya untuk mengembangkan sebuah startup dengan teknologi
Augmented Reality.
Terima Kasih.